“Kami bersyukur karena MDA sangat membantu melaksanakan pelatihan kebencanaan di Luwu ini. Karena anggaran kami terbatas.” Demikian pernyataan Analis Kebencanaan Bidang Kesiapsiagaan dan Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu (BPBD Luwu), Ade Indra kepada maupa.id pada Selasa (22/10/2024).
Luwu – maupa.id – Pegawai analis kebencaan BPBD Luwu, Ade Indra, menjelaskan, kondisi anggaran daerah untuk BPBD terbatas. Sehingga BPBD Luwu kesulitan melakukan sosialisasi dan pendidikan kebencanaan kepada masyarakat umum dan peserta didik secara intensif untuk sigap merespon jika terjadi bencana.
Ungtunglah, lanjut Pak Ade, sapaan akrab Ade Indra, PT. Masmindo Dwi Area (MDA) mengajak bekerja sama untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan. Sehingga program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) masalah kebencanaan yang dicanangkan BPBD Luwu dapat terus bejalan.
“Dengan adanya Masmindo, kami sangat mengapresiasi karena kami sangat terbantu mensosialisasikan mitigasi bencana kepada masyarakat di Luwu ini,” ungkap Ade yang turun langsung melakukan pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat.
Lebih jauh, Ade menjelaskan, sasaran sosialisasi dan pelatihan bukan hanya siswa SMA tapi juga masyarakat umum. Namun, sasaran pelatihan untuk siswa SMU, SMP dan SD itu dipandang mendesak karena para siswa termasuk kelompok rentan jika terjadi bencana.

Tahap awal, BPBD Luwu bersama MDA sudah melakukan pelatihan tanggap bencana di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 16 Luwu. Selanjutnya, kegiatan ini akan diselenggarakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebelum bekerja sama dengan MDA, pihak BPBD Luwu juga sudah melakukan sosialisasi di tingkat SD di Kecamatan Larompong.
Sosialisasi dan pelatihan tanggap bencana, menurut Ade, sangat urgen agar masyarakat secara dini dapat mengantisipasi jika terdapat tanda-tanda akan terjadi bencana.
“Kami sampaikan dalam pelatihan bahwa jika terjadi bencana, minimal, para peserta memahami tanda tanda awal jika akan terjadi bencana. Misalnya jika air sungai berbusa dari hulu maka itu tanda akan terjadi banjir. Sehingga, masyarakat, khususnya peserta pelatihan dapat menghubungi kerabat, atau masyarakat yang berada di aliran sungai untuk waspada. Ya, minimal peserta dapat membantu diri dan keluarganya dulu jika terjadi bencana,” terang Ade.
Ade Indra yang bertugas di Bidang Siap Siaga dan Kebencanaan BPBD Luwu ini berhadap agar pengetahuan dan pemahaman mitigasi bencana dapat terus digalakkan secara berkesinambungan. Sehingga, masyarakat Luwu dapat mengantisipasi dan melakukan mitigasi jika terjadi bencana.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/video: Imran herman