Makassar, Maupa.id – Media sosial menjadi salah satu fitur yang paling banyak digunakan di jagat maya. Kebutuhan untuk terus terhubung dengan banyak informasi dan jaringan pertemanan menjadikan media sosial kian dibutuhkan. Tapi karena sifatnya yang general, banyak dari pengguna yang akhirnya merasa jenuh dengan luapan informasi yang kadang tak terlalu dibutuhkan. Terlebih ruang diskusi yang massal dan tidak terkontrol membuat pengguna membutuhkan medsos yang lebih jelas dan fokus pada satu segmen.
Berangkat dari ini, Subaltern, salah satu komunitas literasi dan penerbit di Makassar membangun platform sosial media khusus untuk pembaca buku bernama Gasing.fun. Platform ini baru berjalan 3 hari, dengan puluhan akun yang sudah terdaftar. Gasing.fun lebih menitikberatkan pada diskusi, ketimbang fitur suka atau mengikuti, hal ini yang membedakan dari platform sosmed lainnya.
Menurut Supratman Yusuf, direktur Subaltern, Gasing dibentuk sebagai ruang kaum literat yang tidak ingin terganggu dengan target bintang dan penghasilan, bisa menjadi media diskusi baru agar tradisi karya tetap terjaga. Sebagaimana namanya, Gasing merupakan singkatan dari Gerakan Sinergi tanpa Gimmick. “Ibarat gasing, ide juga harus berputar. Semakin liar goyangannya semakin lama berputar dan semakin berpindah tempat. Mungkin begitulah ide. Semakin dahsyat semakin lama dibicarakan dan menular,” ujar pemuda yang akrab disapa Pimen.
Kehadiran Gasing menjadi penting sebagai bagian dari memperkuat ekosistem literasi melalui interaksi pembaca dan penulis yang kemudian saling berdiskusi bertukar gagasan. Subaltern sendiri menaruh perhatian pada simpul literasi yang nantinya Gasing akan menjadi platform menulis, diskusi bahkan melahirkan karya dan menjualnya di platform ini.

“Diharapkan jejaring literat ini dapat bersimpul, niatan Gasing inilah yang akan menjawab. Jejaring-jejaring literat ini diharap berkontribusi terhadap ekosistem yang dicita-citakan. Sehingga, kedepan siapapun bisa menulis, berdiskusi, menerbitkan, dan berjualan buku di Gasing,” lanjutnya.
Kedepan, Gasing akan menambahkan beberapa fitur baru seperti fitur grup, agensi, hingga marketplace untuk menjual karya-karya dari penulis sebagai bagian dari upaya menghidupi aktivitas literasi.
“Tampilan hari ini, karena kami baru menyelesaikan bagian itu. Banyak hal yang mesti kita selesaikan bertahap, misal fitur Habitus untuk mewadahi grup-grup literat. Fitur Agensi, agar pengide unik dan konsisten dapat diikuti idenya tanpa ketinggalan. Fitur Arena sebagai jualan ide/buku yang telah terbit dalam bentuk ebook teman-teman. Juga fitur modal, gagasan dan ketokohan literasi teman-teman dapat diapresiasi. Maka ketinggalan, jika tak membuat akun dari sekarang, karena akan ketinggalan sejarah awal kami membentuknya,” tutup Direktur Subaltern.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan