Parepare, Maupa.id – Klub Baca Sampan kembali digelar, pada kesempatan ini adalah Ade Setiawan yang menjadi pemantik dengan buku Sang Alkemis karya Paulo Coelho. Klub Baca Sampan edisi Mei ini diadakan Jumat (23/5) kemarin, selepas isya di Setangkai Bunga Makka. Kegiatan ini dihadiri banyak peserta dengan beragam latarbelakang, dari pegiat komunitas, mahasiswa, dosen dan pelaku seni budaya.
Buku Alkemis cukup familiar ditelinga pembaca, rasanya hampir semua dari kita pernah mendengar atau membaca buku ini. Bahkan tidak jarang buku ini jadi buku pertama yang membuat kita pada akhirnya jatuh cinta pada buku. Seperti yang Ade rasakan sejak mengenal Alkemis yang sampai kini membuatnya sanggup menghabiskan waktu beberapa puluh menit dengan buku. Kini Ade punya hobi baru, selain meramu kopi (yang selalu disebutnya seni meracik kopi) di kedai kopinya yang ia beri nama IKN (Ini Kantin Nusantara).
Klub baca dibuka oleh Onet selaku pemandu cerita buku. Setelah berbagi ceritanya bersentuhan dengan buku ini, Onet kemudian mempersilahkan Ade bercerita kesannya membaca Sang Alkemis. Ade mulanya menceritakan secara umum cerita di buku ini. Kisah petualangan seorang anak pengembala bernama Santiago yang memutuskan untuk berkelana mencari harta karun di Piramida Mesir.

Dengan gayanya yang santai nan jenaka, Ade mencoba menceritakan novel spiritual ini dengan sederhana. Membuat suasana forum lebih rileks dan peserta menjadi aktif terlibat berdiskusi. Buku ini bagi Ade memiliki ketergoresan dengan kisah hidupnya. “Alkemis bagi saya adalah diri saya sendiri yang ibaratnya berkelana mencari makna kehidupan,” ujarnya
Diskusi berlanjut dengan beberapa tanggapan dari peserta forum. Banyaknya peserta yang pernah membaca buku ini membuat suasana diskusi kian hidup. Dirja Wiharja menanggapi buku ini. Baginya Alkemis menyimpan makna yang begitu dalam tentang pesan spiritual,” Kenapa Santiago seorang pengembala kambing yang harus merelakan kambingnya, itu maknanya dia melepas nafsu duniawinya untuk menjadi sang alkemis,” tutur Dirja.

Ilham Mustamin memberikan sedikit gambaran soal kegiatan ini. Direktur Sampan Institute ini mengapresiasi upaya Ade untuk menjadi pemantik cerita di klub baca. “Klub baca kali ini menarik, Ade seorang teman kami yang akhirnya mulai suka membaca dan menawarkan dirinya untuk mengisi diskusi kita malam ini, sebuah hal yang harus kita apresiasi darinya,” lanjut Ilham.
Kurang lebih 2 jam diskusi berlangsung, ditutup dengan wejangan dari Fajriani. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Klub Baca Sampan merupakan forum diskusi buku rutin yang diadakan setiap bulannya. Kegiatan ini juga disponsori oleh Arkana Studio dan Deco Rancang selaku mitra Sampan.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan