Luwu – Maupa.id – Demontration plot (Demplot) atau lahan percontohan yang dibuat atas kerja sama program Community Development Affairs PT. Masmindo Dwi Area (CDA MDA) dengan Kelompok Tani (Poktan) Sipakatuo Desa Rante Balla berhasil melakukan budidaya cabai besar. Selain cabai besar, demplot ini juga berhasil melakukan budidaya buah melon, labu dan aneka sayuran
Berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dari demplot tersebut, Suti Arni, bersemangat untuk memaksimalkan lahan kebun sendiri yang dimilikinya untuk membudidayakan cabai dan buah-buahan.
“Kami sudah belajar bersama teman-teman kelompok tani di demplot. Jadi, saya membuka dan membabat kebun saya sendiri unuk menanam cabai dan buah-buahan, khususnya melon,” ungkap Sutiarni bersemangat.
Selain itu, Bu Suti, sapaan Suti Arni, juga tetap menanam kangkung dan bayam sebagai tanaman jangka pendek. Sayur dan buah, hasil demplot semua disuplai masuk ke MDA. Bu Suti yang juga aktif di platform media sosial Facebook ini bahkan bersemangat memposting kegiatan sehari-harinya sebagai petani di akun Suti Arni miliknya.
Suti Arni berharap agar komitmen MDA untuk menerima suplai sayuran dan buah dari anggotanya tetap dijaga. Jangan sampai ada pihak ketiga yang menjadi suplyer menurunkan harga. Sehingga, petani bisa dirugikan jika harga murah.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sipakatuo Rante Balla, Sudi Adiriyanto, memberi semngat kepada anggota untuk tetap gencar dan bersemangat menanam cabai, buah-buahan dan sayuran. Karena jika hasil produksi melimpah maka produksi pertanian dari kelompoknya juga dapat dijual keluar dari Desa Rante Balla.
“Kita malu kalau justru orang dari luar desa yang membawa sayuran masuk ke desa kita. Lalu, ibu-ibu membeli sayuran dari penjual sayur dari kota. Ini, kan lahan kita masih luas. Masa kita membeli sayur dari luar. Apalagi sudah ada sayur yang layu jika dibeli dari luar,” Harap Adi, sapaan akrab Sudi Adiriyanto.
Menurut Adi, ia sendiri sudah membuka lahan miliknya untuk perluasan lahan tanaman untuk cabai dan buah-buahan seperti melon, semangka dan cabai. Bahkan, ia sudah pernah membudidayakan buah strawberry hanya jenisnya kecil maka Adi tidak membudidayakan strawberry.
“Jika ada benih strawberry yang jumbo atau yang jenisnya besar maka saya juga akan budidayakan strawberry ini,” harap Adi menemukan benih strawberry jenis yang besar.

Menanggapi soal Koperasi Sipakatuo yang dirintisnya bersama anggota Poktan Sipakatuo, Adi mengatakan bahwa saat ini ada perubahan dari pihak MDA. Karena tadinya, Koperasi Sipakatuo yang menjadi suplayer sayur dan buah langsung ke dalam MDA, tapi sekarang Koperasi Sipakatuo justru akan dijadikan koperasi yang akan mengurusi makanan bergizi gratis yang difasilitasi MDA.
“Intinya, kami berharap agar anggota kelompok tani kami tidak dirugikan dengan harga yang lebih murah. Yang jelas, jika produksi kami melimpah maka kami akan buka pasar ke luar, bukan hanya ke MDA tapi bisa kami jual ke Belopa atau ke Kota Palopo. Karena sudah terbukti, khusus cabai besar, harga terakhirnya saja masih Rp.60.000 per kilogram. Jadi kami optimis dengan pertanian ini,” tandas Sudi Adiriyanto.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/video: Dok. Maupa.id