Pameran “Air Mata Laut” Dibuka, Suarakan Pesisir Tallo Melalui Seni

Himpunan Mahasiswa Sosiologi UNM Bersama Rumata’ ArtSpace mengadakan pameran fotografi dan instalasi seni yang berlangsung 19-21 Mei. Kegiatan ini untuk mengampanyekan permasalahan yang dihadapi warga Tallo yang masih bertahan di tengah gempuran pembangunan kota.

Makassar, Maupa.id – Ada banyak cara untuk menyampaikan permasalahan yang dialami masyarakat, salah satunya dengan media seni. Seperti yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Sosiologi UNM bersama masyarakat Tallo yang mengadakan pameran foto dan instalasi seni bertajuk “Air Mata Laut: Tallo, Kami Adalah yang Tersisa dan Masih Berbicara”. Kegiatan ini diadakan di Rumata’ ArtSpace, Makassar pada 19-21 Mei 2025.

Suasana pembukaan pameran yang di isi dengan ritual bersama masyarakat. Dok: Panitia
Suasana pembukaan pameran yang di isi dengan ritual bersama masyarakat. Dok: Panitia

Pembukaan pameran ini dimulai dengan ritual doa salama’ yang dipimpin oleh Pinati Muh. Ali Dg. Lewa, tokoh adat dari Kelurahan Tallo. Prosesi dilakukan secara melingkar di tengah ruangan dengan sesajen berupa pisang, beras ketan, telur rebus, dan jajanan tradisional. Suasana hening dan sakral menyelimuti ruang ketika Pinati memanjatkan doa kepada leluhur, tanah, dan laut yang menjadi sumber kehidupan warga Tallo. Pembukaan ini menjadi simbol penyucian ruang dan penghormatan terhadap perjalanan panjang warga pesisir dalam menjaga ruang hidup mereka.

Pameran ini terlaksana berkat kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Sosiologi UNM, Program Studi Sosiologi FIS-H UNM, Rumata’ ArtSpace, serta warga kampung Mangarabombang, Tallo. Karya yang ditampilkan meliputi foto dokumenter, instalasi limbah laut, serta film dokumenter “Kisah dari Dalam Jerigen”, yang semuanya lahir dari riset tentang krisis air, reklamasi dan sampah.

Yusika, Ketua Panitia kegiatan ini menyampaikan bahwa media seni menjadi penting untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Tallo, di tengah tergerusnya ruang hidup masyarakat akibat pembangunan kota.  “Pameran ini bukan hanya tentang seni, tapi tentang keberanian warga untuk bersuara—di tengah ruang hidup yang makin menyempit dan sejarah yang perlahan dilupakan,” ujarnya.

Pengunjung pameran melihat kumpulan foto. Dok: Panitia Pameran
Pengunjung pameran melihat kumpulan foto. Dok: Panitia Pameran

Senada dengan ini, Mario Ketua Prodi Sosiologi FIS-H UNM mengapresiasi kegiatan ini. “Kolaborasi ini adalah wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pelibatan warga sebagai subjek. Penelitian mahasiswa kami tumbuh menjadi karya bersama yang bisa diakses publik luas,” tambah Mario.

Lihat Juga:  WALHI Sulsel Kecam Program Pemkot Makassar Pengelolaan Sampah Insinerator
Instalasi seni yang dipamerkan di pameran seni Himpunan Mahasiswa Sosiologi UNM bersama Rumata ArtSpace. Dok: Panitia pameran
Instalasi seni yang dipamerkan di pameran seni Himpunan Mahasiswa Sosiologi UNM bersama Rumata ArtSpace. Dok: Panitia pameran

Selain pameran, agenda juga mencakup tur karya yang dipandu oleh warga Tallo, diskusi film dan diskusi karya bertajuk Sosiologi Visual dan Fotografi Sosial.

Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER