Masyarakat Kabupaten Luwu perlu berterimakasih kepada PT. Masmindo Dwi Area (MDA) karena keberadaan perusahaan diharapkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pernyataan Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Cokroaminoto Palopo (Warek I UNCP), Irwan Ramli, S.Pd, M.Si, Ph.D kepada maupa.id.
Luwu – maupa.id – Secara akademik, Warek I UNCP, Irwan Ramli, menilai bahwa keberadaan MDA sebagai investor penting diapresiasi karena meskipun ada sumber daya emas di wilayah ini tapi jika tidak ada investor maka sumber daya tersebut hanya terpendam saja, tidak produktif.
“Kita perlu berterimakasih kepada Masmindo (MDA, red) karena diharapkan kehadiran perusahaan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelas Irwan.
Pada sisi lain, menurut Irwan, secara akademik, juga penting untuk konsen pada antisipasi dampak-dampak lingkungan yang bisa terjadi. Oleh karena itu, kehadiran UNCP bekerja sama dengan MDA dan Pemerintah Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong adalah tindakan nyata untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengantisipasi jika terjadi bencana.
“Kita harapkan Desa Ulusalu sebagai laboratorium lapangan UNCP menjadi percontohan Desa Tangguh Bencana (Destana). Kita berharap, semoga tidak terjadi bencana. Namun, jika terjadi maka masyarakat desa memiliki pengetahuan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama, melakukan evakuasi dan tindakan penyelamatan,” jelas penyandang Ph.D dari Jepang ini.

Menurut Irwan, penting sekali memberikan pengetahuan kebencanaan kepada masyarakat untuk meminimalisir terjadinya korban. Jika program ini berhasil maka dapat diterapkan pula di desa-desa lainnya sebagai pembelajaran dalam merespon bencana.
Selain di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong, program Destana dan program penguatan pertanian ini juga dilakukan di Desa Bonelemo Kecamatan Bajo Barat, Luwu. Desa Ulusalu adalah representasi desa di pegunungan. Sementara Desa Bonelemo, representasi desa di dataran rendah. Dua desa yang menjadi percontohan ini termasuk dalam kategori rawan bencana.
“Penetapan percontohan Desa Tangguh Bencana dan penguatan pertanian ini diawali dengan riset yang dilakukan Pusat Studi Pemetaan dan Bencana (Puspena) UNCP pasca bencana pada Mei tahun 2024 lalu,” terang Irwan.

Selain itu, urai Irwan, keberadaan program Destana dan program penguatan pertanian model greenhouse yang dilakukan UNCP ini adalah upaya mendekatkan dunia kampus dengan realitas dalam masyarakat. Sehingga, pengetahuan yang diperoleh mahasiswa di kampus dapat langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari bersama masyarakat.
Sebagaimana dikabarkan maupa.id sebelumnya bahwa Program Destana dan Ketahanan Pangan adalah program kemitraan UNCP, MDA dan Desa Ulusalu. Program ini berfokus pada peningkatakan kapasitas masyarakat tentang kebencanaan dan ketahanan pangan melalui budidaya sayuran dengan model demonstration plot (Demplot) di dalam greenhouse.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/Video: Tim maupa.id