Sudi Adiriyanto, Sang Pioner Pertanian dari Rante Balla

“Jangan percaya rumor negatif tentang perusahaan ini. Sebaiknya cek langsung di perusahaan atau di lapangan. Saya bekerja lebih dari 10 tahun di perusahaan ini. Jadi setidaknya, saya tahu kondisi sebenarnya.” Demikian penilaian Sudi Adiriyanto, sang pioner pertanian sayur dan buah dari Desa Rante Balla, terhadap PT. Masmindo Dwi Area (MDA).

Luwu – Maupa.id – Inilah sosok Sudi Adiriyanto, pemuda yang lahir dan tumbuh di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, sejak 33 tahun silam. Sikapnya berbeda dengan pemuda lainnya. Pemuda yang lahir di Rante Balla tahun 1992 ini memilih resign (mundur) sebagai karyawan PT. Masmindo Dwi Area (MDA) tahun 2021 silam setelah bekerja sejak tahun 2011. MDA adalah perusahaan pertambangan emas yang saat ini beroperasi di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Camp MDA saat ini berada di Desa Rante Balla.

Pemuda lajang yang lahir dan tumbuh di Desa Rante Balla ini menepis berbagai tuduhan negatif tentang keberadaan MDA di desanya. Bagaimana tidak, Adi, demikian sapaan akrab Sudi Adiriyanto telah bekerja sebagai environmental officer (petugas bagian lingkungan hidup) MDA ketika itu. Ketika masih bekerja sebagai petugas lingkungan hidup, ia bertugas mengambil sampel air untuk diuji kelayakannya. Selain itu, ia bertugas memantau kondisi lingkungan hidup di wilayah kerja MDA.

“Bagaimana saya tega merusak keluarga saya jika perusahaan memang melakukan pencemaran. Keluarga saya tinggal di sini. Saya mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium secara berkala, waktu itu,” kenang putra dari Ibu Suti Arni ini.

Adi yang juga inisiator group WhatsApp (WA) petani sayur dan buah Sipakatuo ini mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh dengan rumor negatif yang disebarkan sebagian orang tentang MDA. Karena bagi petani milenial ini, MDA justru berdampak positif terhadap pengembangan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Dulu, kenang Adi, sebelum MDA beroperasi seperti sekarang, masyarakat Rante Balla hidup sebagaimana kehidupan petani pada umumnya. Umumnya masyarakat hidup dari bertani cengkeh dan kakao. Hasil pertanian dijual ke pasar. Tentu saja pendapatan masyarakat biasa saja. Tapi setelah MDA beroperasi, peluang usaha terbuka luas. Sebagian masyarakat bekerja di MDA dan mitra kerjanya. Sebagian lainnya justru membuka usaha, seperti rumah kontrakan karena semakin banyak orang yang datang dan tinggal di Rante Balla.

Lihat Juga:  MDA Wujudkan Kesehatan Gratis di Ulu Salu, Luwu

MDA adalah perusahaan tambang emas yang saat ini masih sementara berada pada tahap konstruksi dan belum memasuki tahap produksi. Perusahaan ini menjadi incaran banyak pencari kerja, baik dari daerah sekitar maupun dari luar Sulawesi. Tapi berbeda dengan Adi, ia justru merintis wirausaha pertanian.

Kebun buah dan sayur Kelompok Tani Sipakatuo Rante Balla. Dok: Maupa.id
Kebun buah dan sayur Kelompok Tani Sipakatuo Rante Balla. Dok: Maupa.id

Menurut Adi, ketika keluar dari MDA sekira 3 tahun silam, dirinya memutuskan kembali menjadi petani karena ia memang dibesarkan di lingkungan keluarga petani. Ketika itu, Adi membudidayakan sayuran. Hasilnya, sebagian ia suplai masuk ke MDA untuk memenuhi kebutuhan karyawan. Hasilnya, lumayan. Sejak itu, ia semakin tertarik untuk mengembangkan pertanian.

Gayung bersambut. Pada awal tahun 2024 silam, MDA melalui program Community Development Affairs (CDA) mengajak masyarakat untuk membuat demonstration plot (demplot) atau kebun percontohan untuk budidaya buah dan sayuran di Desa Rante Balla. Tentu saja, Adi tertarik dan bersemangat. Adi kemudian mengorganisir petani yang masuk di dalam group WA Sipakatuo untuk berkelompok secara lebih formal. Atas persetujuan anggota maka diinisiasi pembentukan kelompok tani yang juga diberi nama Sipakatuo.

“Andaikan tidak ada demplot MDA ini mungkin kami belum mampu membudidayakan sayuran dan buah secara berkualitas seperti saat ini,” ungkap Adi mengapresiasi pembelajaran dari demplot buah dan sayur MDA.

Adi mengurai, melalui demplot buah dan sayur yang didukung MDA, anggota kelompok taninya mendapat bimbingan dari Agribusiness officer MDA, fasilitator pertanian yang didatangkan MDA membibing petani dan PPL Pertanian Kabupaten Luwu.

Demplot buah dan sayur kami itu berhasil memproduksi buah melon, melon emas, semangka mini, semangka biasa, labu madu, labu merah dan banyak sayuran seperti kol, tomat, cabe, dan kacang panjang. Buahnya bagus-bagus, berkualitas. Banyak pembelajaran kami dapat dari proses belajar bersama di demplot ini,” ungkap Adi.

Lihat Juga:  BPC Hipmi Parepare Siap Laksanakan Diklatcab Mengangkat Tema Sipatuo
Sudi Adiriyanto, Ketua Kelompok Tani Sipakatuo Rante Balla. Dok: Maupa.id
Sudi Adiriyanto, Ketua Kelompok Tani Sipakatuo Rante Balla. Dok: Maupa.id

Adi menegaskan bahwa MDA dinilai sangat berdampak positif bagi masyarakat Rante Balla. Bahkan, hasil produksi sayuran petani disuplai masuk ke MDA untuk memenuhi kebutuhan karyawan.

“Sebenarnya, mungkin kami tidak tahu cara budidaya sayur dan buah kalau bukan dari adanya fasilitas dan bimbingan dari MDA. Semua sayur yang kami tanam saat ini masuk juga semua ke perusahaan. Jadi kami diuntungkan. Perusahaan sangat peduli pada kami,” urai Adi lebih jauh.

Kini, Adi memutuskan berfokus mengelolah usaha tani. Ia yakin, usaha tani juga berpeluang besar untuk memperoleh pendapatan yang layak. Oleh karena itu, ia berharap ketika koperasi tani yang juga diberi nama Sipakatuo, sehingga bisa banyak anak muda yang juga bergabung.

“Saat ini, kami sudah proses pembuatan akta pendirian koperasi. Semoga nanti kalau koperasi sudah jadi nanti semoga ada pemuda pemuda disini juga mau bergabung. Nama koperasinya, Usaha Bersama Sipakatuo. Kita fokus pada pertanian saja, penyediaan alat-alat tani, pemasaran hasil tani, penyediaan pupuk. Koperasi diinisiasi oleh masyarakat kemudian difasilitasi oleh Masmindo,” kunci Sudi Adiriyanto.

Jelaslah, Sudi Adiriyanto adalah sosok milenial yang menjadi pioner pertanian buah dan sayur di Desa Rante Balla. Semoga menginspirasi.

Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER