Pelibatan dan penguatan kapasitas penyandang disabilitas dalam pengambilan keputusan terkait bencana dan perubahan iklim penting dilakukan. Sehingga penyandang disabilitas tidak menjadi korban jika terjadi bencana. Demikian keterangan tertulis Koordinator Wilayah V DPD PPDI Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Basri Andang kepada maupa.id Kamis (31/10/24).
Luwu – maupa.id – Menurut Basri Andang, pada saat terjadi bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Luwu Mei 2024 lalu PPDI Sulsel tidak menemukan data penyandang disabilitas di Posko Induk Tangggap Darurat Bencana di Lapangan Andi Djemma Kabupaten Luwu. Padahal, terdapat penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Luwu. Oleh karena itu, penting dilakukan peningkatan kapasitas kepada penyandang disabilitas dan para pihak agar penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, seperti perempuan dan anak-anak tidak menjadi korban pada saat terjadi bencana.
Mencermati kejadian bencana di Luwu, jelas Basri, PPDI melaksanakan Lokalatih dan Pemetaan Lingkungan Sosial, serta Rencana Aksi Disabilitas terhadap Bencana dan Dampak Perubahan Iklim di Kantor Desa Kurrusumanga Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Kamis-Jumat (31 Oktober – 1 November 2024).
“Kelompok disabilitas atau kelompok yang beresiko tinggi lainnya secara alamiah memiliki ketangguhan bawaan yang jika dioptimalkan melalui penguatan kapasitas, ditingkatkan partisipasinya dengan memberikan dukungan aksesibilitas dapat mendukung ketangguhan masyarakat di sekitarnya termasuk di lingkup keluarganya dan di lingkup mereka tinggal,” terang Basri yang juga jurnalis ini.

Lokalatih ini, urai Basri, bertujuan untuk memberikan pemahaman dan perspektif disabilitas dalam penanganan bencana dan perubahan iklim , memberikan pemahaman pemetaan partisipatif dan metode penggalian informasi kepada penyandang disabilitas, memetakan kondisi lingkungan dan sosial lokasi/desa penyandang disabilitas terkait penanganan bencana dan perubahan iklim dalam bentuk peta sketsa dan peta spasial dan mengidentifikasi rumusan-rumusan rencana aksi disabilitas dalam Mitigasi dan Adaptasi Bencana dan Perubahan Iklim.
Lokalatih dan pemetaan sosial ini, jelas Basri lebih jauh, diikuti oleh 15 orang peserta yang terdiri dari; unsur Pemerintah Desa, penyandang disabilitas dan keluarganya dan pengurus PPDI.

“Kita berharap agar lokalatih ini menghasilkan peta dasar dan spasial kondisi lingkungan dan sosial lokasi atau desa penyandang disabilitas terkait penanganan bencana dan perubahan iklim. Juga diharapkan adanya rumusan-rumusan rencana aksi disabilitas dalam Mitigasi dan Adaptasi Bencana dan Perubahan Iklim,” Kunci Pelaksana Lokalatih dan Pemetaan Lingkungan Sosial, serta Rencana Aksi Disabilitas Terhadap Bencana dan Dampak Perubahan Iklim PPDI.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto: Dokumen PPDI