Nemo Marine Akuarium, Pengrajin Akuarium Asal Parepare Punya Pasar Nasional

Ari telah 12 tahun menekuni pekerjaan ikan hias, mulai dari mengerjakan akuarium hingga merawat hewan aquatic. Kecintaannya pada ikan hias telah dimulai sejak kecil, hingga kini menjadi bapak dari anak satu. Kini, Ari disibukkan dengan pesanan akuarium yang hampir tiap hari datang di kiosnya di Pasar Jompie, Parepare.

Parepare, Maupa.id – Dari sudut Pasar Jompie, Ari kelihatan sedang sibuk mengemasi akuarium buatannya yang sebentar lagi akan dijemput pembelinya yang berasal dari Palu. Akuarium yang panjangnya 2 meter ia buat beberapa hari lalu bersama 3 rekannya. Baginya Akuarium mesti dibuat dengan teliti dan menggunakan bahan berkualitas tinggi, ini yang membuatnya berbeda dengan beberapa pengrajin yang lebih mengejar kecepatan. Tak heran, banyak dari pembelinya yang berasal dari luar Parepare, bahkan beberapa kali ia mengirim ke luar Pulau Sulawesi.

Selama sehari, Ari hanya mampu membuat paling banyak 10 buah Akuarium bersama 3 orang karyawannya, jumlah yang lebih sedikit dibanding pengrajin lain yang bisa mencapai 30-40 buah. Ari menceritakan, Nemo Akuarium telah ia rintis sejak 2013 lalu. Mulanya berawal dari hobi kecilnya memelihara ikan, kemudian Ari mulai menekuni usaha ini di rumah keluarganya di Jalan Atletik, Parepare.

Baru menjelang awal 2020, ketika pemberitaan Covid-19 mulai merebak, dirinya memutuskan menyewa kios di Pasar Jompie yang waktu itu begitu sepi dan hanya diisi oleh 1-2 penjual.  Pasar Jompie nampak tidak begitu terurus, terlihat banyak kerusakan dari mulai gerbang masuk yang banyak lubang, atap bocor dan tembok belakang yang jebol. Kondisi ini menyulitkan penjual, termasuk Ari yang mengeluhkan sulitnya kendaraan mobil masuk, karena jalan yang lubang hanya bisa ditambal dengan batu timbunan bekas rumah.

Tampak depan toko Nemo Akuarium. Dok: Azwar Radhif
Tampak depan toko Nemo Akuarium. Dok: Azwar Radhif

Kini, Nemo Akuarium mulai diminati banyak kalangan. Meski Ari mengakui, pengerjaannya lebih lambat dari pengrajin lainnya, karena dirinya lebih menekankan pada ketelitian dan hasil kerja yang maksimal. Tak heran beberapa kali ia mengirim Akuarium ke Kalimantan.  Selain membuat, Nemo Akuarium juga menawarkan jasa service dan repair akuarium.

Lihat Juga:  Terbukti, PT. MDA Pekerjakan Warga Lokal di Kabupaten Luwu

Tak hanya akuarium, Ari juga menjual ikan hias, jenis paling laris adalah glowfish, Selama sebulan, dirinya bisa menjual sebanyak 2.000–3.000 ekor. Kisaran harganya Rp10.000 untuk tiga ekor. Merawat ikan baginya perlu keahlian, karena resiko kematian lumayan tinggi. “Tingkat kematian ikan itu tinggi, jadi kalau kita tahu cara menangani, bisa menekan harga dan meningkatkan keuntungan,” ujarnya.

Ikan jenis Glowfish yang paling laku di toko Nemo Akuarium. Dok: Azwar Radhif
Ikan jenis Glowfish yang paling laku. Dok: Azwar Radhif

Meski begitu, salah satu risiko terbesar dalam usaha ikan hias adalah pemadaman listrik dan kerusakan bagian mesin tangki. Pemadaman lampu dan rusaknya mesin pompa beresiko terhadap kematian ikan, sehingga perlu ditaktisi. “Baru-baru ini ada mesin mati, dan sekitar seribu ikan ikut mati,” sambung Ari.

Saat ini, di Parepare, menurut Ari hanya ada tiga pengrajin akuarium. Salah satunya bahkan menjadi mitra yang didukung oleh Ari sendiri. Ia tak khawatir dengan persaingan. “Kalau hasil kerja kita bagus, orang pasti akan tetap datang ke kita,” tutupnya.

Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER