Luwu – Maupa.id – Menurut, Ketua DPRD Luwu, Ahmad Gazali, berbicara tentang PAD Luwu, tentu tidak hanya terkait dengan keberadaan MDA tapi terkait dengan seluruh potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Luwu secara keseluruhan. Potensi SDA tersebut diyakini dapat meningkatkan jumlah PAD Luwu secara signifikan melampau PAD daerah lain di Sulawesi Selatan.
“Secara luas, kita tidak hanya bicara Masmindo (MDA,red). Kita bicara Luwu. Kita berharap Luwu ini, PADnya bisa lebih besar daripada Luwu Timur, misalnya. Karena cadangan Sumber Daya Alam besar. Selain emas juga terdapat hasil bumi yang cukup besar,” harap Gazali.
Potensi peningkatan PAD Luwu ini bukan “mimpi” belaka. Karena terbukti, jelas Gazali yang merupakan politisi Partai Nasdem ini, ada beberapa perusahaan yang beroperasi di daerah ini yang dapat berkontribusi meningkatkan PAD.
“Di Luwu itu kita punya pabrik pengolahan, ada smelter, di Walmas ada Galaena. Dan tidak menutup kemungkinan juga ada potensi nikel di Luwu. Apalagi dengan adanya Masmindo itu, kita ada emas. Kita berharap pendapatan daerah lebih besar dari daerah lain,” urai Gazali yang juga berlatar belakang pengusaha ini.

Penting diketahui, dalam Rapat Paripurna DPRD Luwu, Bupati Luwu menyerahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban APBD 2024 dan RPJMD 2025-2029 kepada DPRD Luwu. Dilansir dari mediacenter.luwukab.go.id (24 June 2025), dalam pidatonya, Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag, total realisasi pendapatan daerah Luwu mencapai Rp. 1,598 triliun lebih, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 181 miliar lebih, Pendapatan Transfer sebesar Rp. 1,353 triliun lebih, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 64 miliar lebih.
Berdasarkan pidato Bupati Luwu di atas diketahui bahwa realisasi pendapatan Luwu didominasi Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat. Sementara, jumlah PAD relatif kecil yang hanya sekitar Rp. 181 miliar lebih dari total realisasi anggaran tahun 2024.
Bandingkan, posisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Luwu tahun 2025 dengan daerah lainnya di Sulawesi Selatan. Data diolah dari berbagai sumber. Secara berurut dari APBD tertinggi ke paling rendah dalam enam besar, yaitu; Kota Makassar sebesar Rp. 5.384,61 M, Kabupaten Bone Rp. 2.848,29 M, Kabupaten Gowa Rp. 2.198,62 M, Kabupaten Luwu Timur Rp. 2.056,79 M, Kabupaten Bulukumba Rp. 1.660,64 M, dan Kabupaten Luwu Rp. 1.654,02 M. Data ini menunjukkan bahwa APBD Luwu masih berada pada urutan 6 besar di Sulawesi Selatan.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/Video: Dok.maupa.id