Luwu – maupa.id – Pernyataan Kepala Desa Ulu Salu, Kadarusman Samad, di atas merespon adanya sebagian masyarakat yang mengaku menolak kehadiran PT. Masmindo Dwi Area (MDA) di Kabupaten Luwu.
“Kami dari para Kepala Desa di ring 1, di Latimojong ini, semua mendukung Masmindo. Ini demi kepentingan masyarakat kami. Sudah terbukti, kami tidak bisa melalui jalan menuju desa kami dengan baik kalau bukan karena Masmindo,” ungkap Kepala Desa Ulu Salu yang juga mantan pelaut ini.
Terkait dengan adanya sekelompok pihak yang masih menyuarakan penolakan, Puang Desa, sapaan akrab Kepala Desa Ulu Salu, menegaskan bahwa setiap orang boleh beda pendapat. Apa lagi orang yang tidak memahami persoalan secara jelas.
“Itu sah saja. Orang boleh beda pendapat. Tapi menurut saya mereka itu keliru,” nilai Kepala Desa Ulu Salu.

Salah satu bukti peninggalan masa lalu di Desa Ulu Salu adalah tarian perang “Jaga Lili” yang masih dilestarikan di Ulu Salu.

“Tarian ini diwariskan leluhur kami secara turun temurun. Tarian ini sudah dipentaskan dimana-mana, di festival kerajaan-kerajaan Nusantara, di Kedatuan Luwu, sudah pernah. Nah, pelestarian tarian Jaga Lili ini juga didukung Masmindo,” tegas Kadarusman Samad yang menjabat Kepala Desa Ulu Salu sejak 2023.
Sebagai catatan, ring 1 adalah daerah inti wilayah konsesi MDA. Semua keputusan yang diambil, lanjut Kadarusman, adalah untuk kepentingan terbaik masyarakatnya. Karena sudah terbukti, keberadaan MDA dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luwu, khususnya di Desa Ulu Salu Latimojong
“Selain membangun infrastruktur jalan, MDA, meskipun belum berproduksi, baru tahap konstruksi, tapi sudah mendukung kesehatan gratis di daerah Latimojong. Ini nyata,” tegas Kadarusman Samad.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Kameramen: Imran Herman