Minyak jelantah adalah salah satu bahan baku yang sangat potensial untuk diolah menjadi Biofuel, program Green Movemement UCO yang diluncurkan Pertamina Patra Niaga dan noovoleum mencoba mengumpulkan dan membeli minyak jelantah dari masyarakat. Program ini masih dalam tahap evaluasi selama setahun kedepan
– Maupa.id – Biofuel merupakan bahan bakar yang sumbernya berasal dari bahan hayati seperti dari tanaman ataupun hewan. Biofuel saat ini telah di uji coba untuk bahan bakar berbagai macam transportasi misalnya pesawat, dengan komposisi campuran avtur dan biofuel 50:50. Minyak jelantah adalah salah satu potensi besar yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan biofuel.
Menurut lembar fakta tahunan Indonesia yang diterbitkan oleh The International Council On Clean Transportation tahun 2022, Indonesia dapat mengumpulkan 715 kiloton minyak jelantah setiap tahun
“Dalam hal potensi minyak jelantah, Indonesia cukup banyak, bahkan Indonesia menjadi salah satu eksportir bagi negara-negara di Eropa untuk minyak jelantahnya ini,” kata Peneliti TRACTion Energy Asia, Refina Muthia dalam kegiatan Gelar Wicara Inovasi Transisi Energi dengan Minyak Jelantah lewat Zoom, Selasa (28/03/2023), dilansir dari laman tractionenergy.asia
Indonesia memiliki 66 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada tahun 2023, hal ini menjadi potensi besar karena kebanyakan UMKM memanfaatkan minyak sebagai bahan produksi yang kemudian menghasilkan minyak jelantah. Bukan hanya itu, setiap rumah tangga pasti menghasilkan minyak jelantah yang jika dikalkulasikan secara nasional jumlahnya bukan main. Perlu diketahui jika minyak jelantah tidak diolah lebih jauh atau hanya dibuang begitu saja akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan minyak jelantah adalah noovoleum. Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 2022 dengan misi memaksimalkan pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga dan produsen kecil lalu memberinya insentif melalui pembagian keuntungan. Dalam rangka memperluas gerakan dari noovoleum dan mendukung pengembangan energi terbarukan, Pertamina Patra Niaga ikut andil dalam pergerakan ini. Sekedar Info, Pertamina Patra Niaga adalah Subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), menjalankan rantai kegiatan bisnis hilir Pertamina mulai dari penerimaan, penimbunan dan penyaluran produk BBM, LPG, pelumas dan petrokimia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun di luar negeri. Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movement UCO atau pengumpulan Used Cooking Oil (minyak jelantah).

Dilansir dari website Pertamina Patra Niaga, UCOllect Box yang telah dirancang oleh noovoleum telah ditempatkan di beberapa titik SPBU di Jakarta dan Bandung. UCOllect Box berguna sebagai wadah pengumpulan minyak jelantah, sehingga warga bisa menyetor minyak jelantahnya. Uniknya, bukan hanya meminimalisir pencemaran lingkungan, warga yang menyetor minyak jelantahnya akan mendapatkan saldo e-wallet sebesar Rp. 6.000/liter dan juga mendapat reward poin Mypertamina sebanyak 5 poin/liter.
“Program ini merupakan adaptasi kami untuk implementasi ekonomi sirkular dimana UCO yang selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga ini setelah dikumpulkan maka akan kami bawa ke anak perusahaan Pertamina Group untuk diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydro Treated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel) sehingga inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga tetapi menjadi bagian dari solusi energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Heppy Wulansari , Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.
Menarik bukan? Ini adalah salah satu inovasi hasil kolaborasi antara dua perusahaan yang bergerak dalam sektor energi. Semoga program ini dapat terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh kota di Indonesia.
Penulis: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto: Dokumentasi Pertamina Patra Niaga