PT.Masmindo Dwi Area (MDA) mendukung Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) merancang Desa Tangguh Bencana (Destana) plus Demonstration Plot (Demplot) Desa Tanggung Pangan (Destapan). Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong adalah salah satu desa percontohan program inspiratif ini. Berikut laporan jurnalis maupa.id, Syamsuddin Simmau
Luwu – maupa.id– Swasembada pangan dan energi, salah satu program utama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dikutip dari laman Presiden RI (https://www.presidenri.go.id), dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Ruang Sidang Kabinet Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (22/1/2025), Presiden Prabowo menegaskan urgensi swasembada pangan dan energi.
Terkait swasembada pangan, Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) meluncurkan riset berbasis desa untuk merancang Desa Tangguh Bencana (Destana) plus Desa Tangguh Pangan (Destapan, red). Ketua Pusat Studi Pemetaan dan Bencana (Pupena) UNCP, Dr. Ichwan Muis, S.ST, MPS.Sp mengemukakan pernyataan ini dalam wawancara pada Sabtu (11/1/2025) di Desa Ulusalu sebagai desa demplot (uji coba) greenhouse pembenihan sayur.

Menurut Ichwan, demplot greenhouse menjadi laboratotium pembibitan sayur mayur untuk masyarakat. Sehingga, masyarakat mendapatkan sumber pendapatan tambahan selain sumber pendapatan utama dari kebun, seperti cengkeh dan kopi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan berdampak pada pelestarian hutan dan kelestarian lingkungan, khususnya, kawasan hutan pegunungan Latimojong.
“Jika demplot greenhouse ini berhasil maka diharapkan dapat membatasi bukaan lahan hutan di wilayah pegunungan, terutama di lereng-lereng pegunungan yang curam. Karena, sayuran dapat ditanam di lahan-lahan yang sudah dimiliki masyarakat saat ini. Konsepnya dalah memaksimalkan produktifitas lahan-lahan sempit,” jelas Ichwan.

Selain itu, urai Ichwan, proyek percontohan ini dapat berdampak pada pemenuhan biaya Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) mahasiswa yang berada di lingkar tambang MDA, di Kecamatan Latimojong. Karena, jika komoditi sayuran ini berhasil maka dapat menjadi sumber pemasukan bagi Destana dan sebagian hasilnya dapat menjadi beasiswa kepada mahasiswa dari Desa.
Ichwan, lebih jauh menjelaskan, pembuatan demplot, greenhouse dan biaya riset untuk pembibitan ini didukung oleh MDA.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Desa (Kades) Ulusalu, Kadarusman Samad, S.An mengatakan bersyukur dan berterimakasih kepada UNCP dan MDA karena menjadikan Desa Ulusalu sebagai desa lokasi penelitian dan percontohan untuk budidaya sayur mayur. Mantan pelaut ini, berharap agar kegiatan UNCP-MDA dapat berkelanjutan sampai benar-benar berhasil. Karena kalau hanya bersifat sementara maka masyarakat bisa patah semangat juga. Sehingga tidak tertarik membudidaya sayuran.

“Termasuk itu, penting untuk membicarakan pasar sayuran produksi petani nantinya. Karena kalau sudah banyak produksi tapi tidak ada yang membeli maka bisa buruk semua produksi petani. Jadi, yah, bubar lagi,” harap Pak De, sapaan akrab Kepala Desa Ulusalu, Kadarusman Samad.
Merespon, harapan Kades Ulusalu, Ichwan yang merupakan peraih doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengatakan, berdasarkan perbincangan dengan pihak MDA maka MDA bersedia membeli sayur produksi masyarakat berdasarkan kualitas dan jenis sayur yang disepakati.

“Jadi, ada mekanisme pembelian produksi sayuran masyarakat sesuai jenis dan kualitas yang disepakati dengan pihak Masmindo (MDA, red). Jadi yang urgens sekarang adalah bagaimana berproduksi dulu. Makanya kita siapkan greenhouse untuk memulai pembibitan,” kunci Ichwan.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/Vodeo: Tim Maupa.id