Parepare, – Maupa.id – Ada kabar menyenangkan bagi pembaca buku di Parepare. Buku Siasat Menikmati Kesemenjanaan kembali dicetak. Buku karya penulis asal Parepare, Ilham Mustamin ini telah dicetak sebanyak 2 kali. Pada cetakan yang pertama di tahun 2021 telah terjual sebanyak 200 buku, sebagian besarnya terjual di masa pre-order dan di toko buku Interaksi. Kali ini buku Siasat tampil dengan sampul baru karya seniman, Michelle.
Siasat Menikmati Kesemenjanaan diterbitkan oleh penerbit Sampan Institute, salah satu penerbit Parepare yang cukup rutin menerbitkan karya baik fiksi maupun non-fiksi. Salah satu alasan dari diterbitkannya kembali buku ini adalah permintaan yang besar. Sejak awal terbitnya, Siasat menikmati kesemenjaan telah mendapat perhatian dari masyarakat, terlebih tidak banyak buku yang membahas seputar literasi dan kota Parepare secara kritis dan mendalam.
Meski begitu, buku ini tak hanya sampai disini, di luar Pareparepun buku ini banyak dibincangkan. Sebab analisis Ilham menyoal persoalan literasi dan isu kota juga terjadi di daerah lain. Buku ini memuat 16 essai yang memuat beberapa topik, seperti persoalan fasilitas perpustakaan dan perhatian masyarakat terhadap buku, mentalitas pejabat yang gemar gimmick, dan beberapa review buku dan film yang ia tonton. Ilham menuliskannya dengan analisis yang tajam, menghadirkan data dan referensi yang dalam. Karena itu pula buku ini mendapat penghargaan Pemenang Buku Non-fiksi Terbaik dalam kegiatan ‘Literasi Awards’ yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Parepare pada 2023 kemarin.
Hery, salah seorang pustakawan di Dinas Perpustakaan Kota Parepare pun menuliskan kata pengantar di cetakan baru buku ini. Menurutnya buku ini memberikan warna baru bagi literasi Parepare dan cara pandang kita melihat bagaimana kota bergerak.
“Ilham Mustamin selaku penulis meluapkan kekritisannya atas tidak berjalannya ekosistem tersebut di kotanya. Mulai dari aktivitas membaca yang kurang, pengelolaan perpustakaan yang buruk, hingga pemerintah yang tak acuh. Ia menyebutnya sebagai kombinasi sempurna menuju kebodohan paripurna. Padahal, secara potensi, ada ratusan perpustakaan berdiri di kota tempat tinggalnya. Dari perpustakaan umum, khusus, perguruan tinggi, hingga sekolah. Namun, pengelolaannya tak membuahkan hasil maksimal di matanya, sekadar menjadi gedung tumpukan buku semata,” tutur Hery.
Kini buku “Siasat’ tampil dengan wajah baru dengan sentuhan lebih pop, dilukis oleh seniman asal Parepare, Michelle. Perpaduan warna orange dan hitam dengan beberapa animasi seperti buku, film dan gedung kota menjadikannya lebih fresh dan mencolok. Menurut Michelle, animasi di sampul depan buku ini diambil dari topik pembahasan yang diangkat Ilham, seperti persoalan buku, film dan kota. Melalui sampul baru ini, michelle berharap bisa menarik perhatian publik . Sekaligus menjadi ruangnya berkarya di dunia perbukuan.
“Warnanya lumayan mencolok memang sengaja untuk menarik perhatian. Tapi bukan cuma itu saja karena warna kuning saya gunakan juga untuk melambangkan kecerdasan, optimisme dan harapan penulis. Semangat dan optimis membuat buku ini, kecerdasan yang dituangkan di dalam buku, dan harapan-harapan penulis untuk para pembaca. Bukan cuma harapan penulis yang saya bawa tapi juga harapan saya sendiri sebagai perancang sampul di siasat 2 ini. Saya harap dengan adanya kontribusi saya, buku ini bisa diminati banyak orang. Doa saya, kuselipkan digambar semanggi berdaun empat menjalar disebuah buku dengan melambangkan buku ini memberi keberuntungan dan harapan,” ujar Michelle
Buku siasat menikmati kesemenjanaan bisa ditemukan di toko buku Interaksi Parepare, toko buku yang menjadi mitra Penerbit Sampan. Atau bisa dipesan di situs resmi Sampan Institute dan sosial media seperti instagram dan facebook. Penulisnya pun mudah ditemui jikalau pembeli berminat untuk bercerita panjang lebar soal buku ini atau seputar tema sosial-budaya.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
