Belajar Sambil Bergembira

“Belajar sambal bergembira, Bergembira Sambil Belajar. Begini cara saya meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga Bonelemo. Ini ruang belajar untuk semua masyarakat Bonelemo. Kalau ada orang dari luar berkunjung ke sini, itu hanya bonus, bukan tujuan keberadaan objek wisata ini,” Pernyataan Kepala Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat Kabupaten Luwu pada Senin, 15 Juli 2024.

Matahari mulai terik, sekira pukul 11 Waktu Indonesia Tengah (Wita) di Desa Bonelemo. Saya bersama tim dan Kepala Desa Bonelemo, Andi Baso, SH berkunjung ke lokasi Wisata Pendidikan Desa Bonelemo. Jarak ke lokasi objek wisata ini sekira 2 km dari Kantor Desa Bonelemo. Jalan menanjak dan berbatu tampaknya bukan rintangan bagi warga Bonelemo melintasi jalan ini. Siswa SMA Negri 14 Bajo beberapa kali melintas riang. Bercanda sambal tertawa di atas sepeda motor mereka. Lokasi objek wisata pendidikan Bonelemo berjarak sekitar 1 km dari SMA Negeri 14 Bajo.

Kepala Desa Bonelemo, Andi Baso, SH
Kepala Desa Bonelemo, Andi Baso, SH

Di depan saya, Kepala Desa Bonelemo yang karib saya sapa, Kak Baso mengendarai motornya dengan tenang. Jalan menuju objek wisata pendidikan ini memang belum mulus.

“Jalanan ke sini memang masih dalam program. Kami benahi dulu lokasi ini,” jelas Kak Baso.

Memasuki objek wisata pendidikan Bonelemo, tampak rumput liar berbaur dengan bunga-bunga. Di bagian kanan, terdapat hamparan sekitar 20×20 meter. Tempatnya rupanya tempat parkir. Sekitar sepuluh meter arah kanan nampak air Sungai Suso mengalir deras.

Syamsuddin Simmau (maupa.id)
Syamsuddin Simmau (maupa.id)

“Di sini bisa menjadi wahana arum jeram,” jelas kak Baso kepada kami yang takjub menyaksikan panoma disekitar objek wisata. Untaian pegunungan mengelilingi lokasi ini. Sayang beberapa area di pegunungan tersebut tampak kosong karena telah ditanami vegetasi cengkeh walaupun tampak terjal dari arah saya berdiri.

Lihat Juga:  Saksi Hidup Bencana: Bukan MDA Penyebab Bencana Banjir dan Tanah Longsor Luwu  

Terdapat aula Sikaritutui di bagian tengah sebagai tempat warga atau pengunjung untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan. Sekitar 10 meter dari aula ini terdapat tiga gazebo terbuat dari kayu dan beratap rumbia. Di depan gazebo terdapat kolam renang dengan kedalaman sepinggang orang dewasa. Ini kolam renang untuk anak-anak bermain bersama keluarganya. Tempat ini juga dilengkapi dengan mushollah, toilet, areal kebun praktek dan sawah.

“Semua ini adalah tempat belajar sambil bermain, bermain sambil belajar warga Bonelemo. Dulu sebelum musibah banjir baru-baru ini, banyak anak-anak dan warga datang ke sini. Juga ada mahasiswa dari luar berpraktek di tempat ini,” Jelas Kak Baso yang juga pernah aktif di Lembaga Mitra Lingungan (LML) di Makassar.

Aula Wisata Pendidikan Desa Bone Lemo
Aula Wisata Pendidikan Desa Bone Lemo

Tempat ini, urai Kak Baso, diharapkan berfungsi sebagai pusat peningkatan pengetahuan warga. Jadi ini khusus untuk warga Bonelemo, kalau ada pengunjung dari daerah lain untuk adalah bonus saja. Karena tidak dipungut biaya atau retribusi di tempat ini.

“Jadi, tempat ini adalah hasil gotong royong dan kerja sama semua warga Bonelemo. Ini adalah tempat semua warga,” jelas Kak Baso. Sebagai mantan aktifis Non-Governmental Organization (NGO), Kak Baso tentulah memahami pendekatan partisipatif dalam pemerintahan.

Duduk menikmati view pegunungan sambil dihembus angin semilir membuat mata terasa berat. Bunyi air Sungai Suso menjadi irama percakapan kami di sini. Semoga objek wisata pendidikan Desa Bonelemo segera normal kembali setelah recovery (pemulihan) pasca banjir bandang Mei 2024.

Penulis: Syamsuddin Simmau

Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Fotografer: Adiyanto K. & Imran Herman

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER