Pusat Studi Kebencanaan Unhas: Aktifitas MDA Dapat Dilanjutkan

Secara objektif, hasil kajian Pusat Studi Kebencanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin (Pustudi Kebencanaan LPPM Unhas) menunjukkan bahwa aktifitas pertambangan PT. Masmindo Dwi Area (MDA) di Kecamatan Latimojong dapat dilanjutkan. Demikian dijelaskan Kepala Pustudi Kebencanaan LPPM Unhas, Ilham Alimuddin, ST., M. Gis, Ph.D kepada maupa.id awal Juni 2025.

Luwu – Maupa.id – Menurut Ilham Alimuddin, semua pihak semestinya menilai keberadaan MDA secara objektif di latimojong, tidak hanya menilai dari satu sisi saja. Perusahaan tambang yang beroperasi di Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu ini mestinya dinilai berdasarkan kebutuhan konservasi dan investasi.

“Kita harus memberi angle yang balance, yang seimbang antara konservasi dan investasi. Fokus kita di situ, bagaimana penyelenggaraan tata ruang kabupaten itu bisa tetap berkesesuaian dengan upaya-upaya investasi,” jelas pakar geologi Unhas ini.

Selama kurang lebih 5 bulan melakukan penelitian, jelas Ilham lebih jauh, posisi Pusat Studi Kebencanaan Unhas ini mencermati secara objektif kondisi potensi kebencanaan di wilayah Latimojong, khususnya dalam wilayah konsesi MDA terkait operasi tambang perusahaan ini.

Merespon tentang aspek kebencanaan dari aktifitas tambang MDA, Ilham menilai berdasarkan kajian akademik, aktifitas MDA layak untuk dilanjutkan.

“Saya pikir, iya. Berdasarkan tinjauan akademik kami ya, dengan catatan tentu bahwa dari hasil AMDAL, dari hasil kelayakan lingkungan berdasarkan visibilitas study, ya. Selama mereka taat dengan aturan, mereka bisa,” jelas Ilham.

Apabila terjadi longsor, Ilham mencontohkan, pihak MDA memiliki Standard Operational Procedure (SOP) tentang bagaimana penanganan, baik itu di internal perusahaan maupun di masyarakat dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu masyarakat.

Jalur Menuju Site MDA di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong. Dok: Maupa.id
Jalur Menuju Site MDA di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong. Dok: Maupa.id

Ilham Alimuddin yang juga dosen Fakultas Teknik Unhas ini, mencontohkan pengalamannya membantu mitigasi bencana pada Mei 2024 silam di wilayah Latimojong. Ketika itu, sebagaimana diakui Ilham, MDA turut membantu masyarakat melakukan mitigasi bencana. Keterlibatan MDA sebagai bukti tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

“Waktu longsor 2024 Mei, saya kan berinteraksi dengan mereka (MDA, red). Mereka membantu upaya-upaya tanggap darurat saat itu. Dan itu tanggung jawab perusahaan,” kenang Ilham.

Lihat Juga:  Benar, MDA Dukung Kegiatan Sosial Ekonomi di Desa To’lajuk Latimojong

Menurut Ilham, yang penting dilakukan masyarakat adalah memantau bagaimana MDA beraktifitas sesuai aturan.

Ilham Alimuddin yang menduduki jabatan akademik sebagai Associate Professor menilai bahwa MDA termasuk perusahaan yang responsif terhadap bencana.  Ilham mencontohkan, ketika ia dan timnya melakukan pengamatan ke Desa Ulu Salu, Latimojong, diketahui bahwa MDA telah memasang alat untuk mengukur ketinggian air di sungai.

“Ini salah satu bentuk tanggung jawab mereka. Alat ini cukup mahal sebenarnya. Melalui alat ini mereka bisa mengetahui kondisi air di hulu. Sehingga bisa menjadi peringatan dini. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki alat ukur cuaca. Ini dalam konteks, early warning, peringatan dini. Ini kami juga yang memberi saran,” kunci Ilham Alimuddin, ST., M. Gis, Ph.D, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas.

Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto/Video: Dokumen maupa.id 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER