Parepare, – Maupa.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Parepare baru saja menyelesaikan kegiatan musyawarah cabang. Kegiatan ini diadakan pada 18-19 April kemarin di Gedung Aisyiyah Kota Parepare. Pembukaan secara resmi di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Parepare, dihadiri pula oleh Perwakilan Pemkot Parepare, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, DPD IMM Sulsel, Pimpinan Organisasi Muhammadiyah lain dan tamu undangan.
Tema musyawarah cabang (Muscab) kali ini adalah court of responsibilitiy : integrated regeneration. Hal ini senada dengan tujuan musyawarah, yakni pergantian kepengurusan atau regenerasi. Muscab menghasilkan terpilihnya ketua umum IMM yang baru, sebagaimana dijelaskan Andi Fatri, selaku ketua panitia Muscab.
“seperti bagaimana output musyawarah untuk menghasilkan regenerasi kepemimpinan maka lahir Ketum Terpilih Herliyana Septiasri beserta jajarannya. Insyaallah hasil musyawarah ini menjadi langkah solutif untuk ikatan dalam menjawab tantangan dan kompleksitas masalah yang ada. Billahi fisabililhaq bersama Allah kita dijalan yg benar, fastabiqul khairat berlomba lomba dalam kebaikan” ujar ketua panitia muscab.

Herliyana Septiasri terpilih sebagai ketua umum yang baru menggantikan Aditya Yusriadi. Terpilihnya Herli menjadi hal yang menarik di tubuh IMM, sebab tidak banyak perempuan yang menjadi ketua. Herli menyebut bahwa dirinya menjadi ketua pertama di cabang Parepare. Hal ini baginya menjadi penanda bahwa perempuan juga bisa mengambil tugas sebagai ketua, sebagai bentuk kesetaraan berlembaga bagi laki-laki dan perempuan.
Herli juga menyoroti banyaknya jumlah kader IMM Parepare yang bisa diberdayakan. Hal ini menjadi nilai lebih dari IMM bilasaja bisa diseimbangkan dengan kualitas. Karena itu pemberdayaan kader menjadi hal yang penting dan urgent bagi kepengurusan kedepannya. Baginya eksistensi lembaga mesti berjalan beriringan dengan esensinya sebagai lembaga kader kemahasiswaan.
“Surplus kader IMM yang melimpah di Kota Parepare menjadi corong awal untuk memulai sebuah peradaban. Harapan besar melekat bahwa kuantitas ini mampu beriringan dengan kualitas. Perjalanan yang pastinya tidak mudah, tetapi punya jalan. Bentuk mengusahakan adalah jalur yang mesti ditempuh dalam menyokong eksistensi lembaga dibarengi dengan esensinya. Harapan ini begitu besar dalam upaya membangun IMM dan Muhammadiyah,” tutup Herli.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan