Anggaran Pembangunan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dinilai terbatas. Oleh karena itu, penting mempermudah investasi untuk menumbukan ekonomi. Demikian pernyataan pakar ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Dr. H. Muhammad Asdar, SE, M.Si kepada maupa.id, Selasa (1/10/2024) di Makassar.
Makassar – maupa.id – Menurut pakar ekonomi Unhas, Prof. Asdar, pemerintah penting mempermudah investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh lima hal, yaitu; belanja masyarakat, belanja pemerintah melalui APBN, investasi, eksport dan import.
Terkait investasi, Prof. Asdar yang juga Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan ini menjelaskan investasi bisa bersumber dari luar negeri juga dari dalam negeri. Tentu saja, investasi dari luar negeri atau investasi asing harus memenuhi syarat-syarat menurut regulasi, misalnya; investor harus bekerja sama dengan pengusaha setempat. Kedua, investor harus memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.
“Investor harus menggunakan orang dalam negri. Kalau orang luar semua yang kerja, nanti hasilnya justru keluar negeri lagi,”tegas Asdar.
Ketiga, lanjut Asdar, jika sudah masuk dalam proses industri maka produk harus diolah dulu, seperti dipertambangan nikel, harus diolah di smelter dulu jangan ekspor bahan mentah.
Menanggapi tentang investor dalam negeri, seperti PT. Masmindo Dwi Area (MDA) di Kabupaten Luwu, Prof. Asdar mengatakan, investor dalam negeri justru harus lebih dipermudah selama beroperasi sesuai regulasi yang ada. Jika sesuai dengan regulasi dan aturan yang ada, investasi, khususnya investasi dalam negeri perlu didukung, jangan dihambat. Pemerintah perlu memfasilitasi antara kepentingan investor dan kepentingan masyarakat.

”Belanja pemerintah melalui APBN itu, kan sangat terbatas. Sekitar 50-60 persen itu habis di gaji, biaya rutin. Jadi kita membutuhkan investasi,” Urai Prof. Asdar yang juga pakar ekonomi syariah ini.
Wawancara dengan Prof. Dr. H. Muhammad Asdar, SE, M.Si dilakukan di sela acara Pelantikan Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Selatan periode 1445-1450 H di Claro Hotel Makassar.
Penulis: Syamsuddin Simmau
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto: Dok. maupa.id