Dinas Perpustakaan Kota Parepare di awal tahun 2025 mengeluarkan kebijakan menambah jam pelayanan di malam hari setiap hari selasa hingga pukul 22.00 WITA. Kebijakan ini merupakan usulan dari komunitas literasi dan diafirmasi oleh survei yang menunjukkan minat yang besar masyarakat Parepare bila perpustakaan buka di malam hari. Rencananya pelayanan malam hari akan dilangsungkan setiap hari selasa selama satu tahun pertama dan kemungkinan akan dilanjutkan di tahun berikutnya.
Parepare, Maupa.id – Ada pemandangan yang tak biasa di gedung perpustakaan malam kemarin. Gedung yang biasanya gelap selepas jam kantor kini nampak terang. Terlihat banyak pengunjung yang sedang mengobrol di depan gedung pelayanan perpustakaan daerah yang berada persis di sebelah pelabuhan Nusantara Parepare. Seolah tak percaya kalau perpustakaan menyediakan pelayanan hingga malam hari, pertama kalinya dinas perpustakaan buka hingga jam 10 malam.
Awal mula kebijakan pelayanan malam berawal dari usulan komunitas literasi yang merasa perlunya perpustakaan menambah jam pelayanannya, sebab ada banyak masyarakat yang tidak memiliki waktu luang di hari kerja. Misalnya para pelajar yang sedang full day school, mahasiswa ataupun pekerja kantoran yang jam pulangnya bersamaan dengan tutupnya perpustakaan.
Untuk mewadahi saran dan masukan dari mereka, di akhir 2024 dibuatlah pertemuan komunitas dan perpustakaan daerah yang mengangkat tema refleksi akhir tahun, dimana salah satu poinnya adalah mengusulkan agar perpustakaan menambah jam pelayanan di malam hari. Dari dialog ini kemudian lahirlah inovasi pelayanan malam di setiap hari selasa sampai jam 10 malam.
Ilham Mustamin, direktur Sampan Institute sekaligus pegiat perbukuan di Parepare mengatakan bahwa mereka telah beberapa kali sejak tahun-tahun sebelumnya melakukan pembicaraan dengan dinas perpustakaan untuk menambah waktu operasional di malam hari. Barulah awal tahun kemarin pihak perpustakaan menyambut baik usulan ini.
Pelayanan malam hari menjadi salah satu upaya transformasi perpustakaan menyikapi kebutuhan masyarakat, sebagaimana dijelaskan Hery Syahrullah selaku pustakawan dinas perpustakaan Kota Parepare,
“Di era distrupsi saat ini, perpustakaan dituntut untuk melakukan transformasi. Salah satu indikator sebuah perpustakaan dikatakan bertransformasi adalah adanya peningkatan layanan informasi. Salah satu perwujudan dari peningkatan layanan informasi itu adalah menambah waktu layanan. Baik itu melalui layanan sabtu hingga buka pada malam hari.” Ujar Hery.
Perpustakaan daerah yang buka di malam hari menjadi hal yang menarik, sebab tidak banyak perpustakaan yang melakukan hal serupa. Di Sulawesi Selatan sendiri, sepertinya tersisa dinas perpustakaan Parepare yang masih memberikan pelayanan malam hari.
Namun sebelum-sebelumnya, Dinas Perpustakaan Kabupaten Enrekang sejak 2007 pernah memberikan pelayanan malam, kemudian terulang di tahun 2021-2022. Di tahun 2013, Dinas Perpustakaan Selayar dan Sinjai juga pernah buka di malam hari.
Salah satu kendala utama dari aktivitas malam di dinas perpustakaan tersebut diatas adalah biaya operasional yang bertambah di tengah minimnya pendanaan dari pemerintah daerah. Sebagaimana dijelaskan oleh seorang pustakawan daerah yang kami rahasiakan identitasnya,
“Kendalanya sekarang karena gedung baru yang besar, lalu operasionalnya pun semakin tinggi. Dan sejak pandemi memang ada perubahan kebijakan, terus memang pimpinan yang berganti sehingga mempengaruhi kebijakan. Sebenarnya ada rencana lagi mau buka malam. Tapi defisit anggaran lagi” ujarnya.
Masalah finansial selalu menjadi permasalahan utama, terlebih bila pembuat kebijakan tak terlalu menaruh perhatian pada perbukuan. Perpustakaan kadang dianggap tak terlalu penting ketimbang membangun fasilitas publik yang belum tentu warga butuhkan. Padahal telah dijelaskan dalam Buku Pusaka Pustaka karya Heri yang terbit 2022 lalu, salah satu faktor majunya peradaban dinasti Abbasiyah adalah perhatian penguasa kepada perpustakaan dan aktivitas literasi. Begitu juga dengan negara-negara Skandinavia, negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di dunia yang masyarakatnya begitu dekat dengan tradisi membaca sejak kecil
Dengan adanya jam malam, para pengunjung yang tadinya tidak bisa datang di hari kerja bisa meluangkan waktunya di malam hari. Ini tentu bisa menjadi daya tarik pengunjung yang ingin menghabiskan malam di perpustakaan. Sebagaimana disampaikan Yustira, pengunjung Perpustakaan Umum Parepare,
“keputusan untuk membuka perpustakaan di jam malam sangat bagus. Kan ini perpus terbuka untuk umum. jadi masyarakat terlebih untuk mahasiswa amat terbantu karena bisa datang entah untuk membaca, nongki, kerja tugas, kerja skripsi, revisian, atau sekedar meet up. Kedepannya saya berharap bukan hanya hari selasa saja terbuka malam, tapi kalau boleh setiap hari,” tutur perempuan yang akrab disapa Yus.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan
Foto: Dok. Yustira