MAKRAM Tingkatkan Kesejahteraan Umat Islam

Majelis Kebangsaan Rahmatan Lil’alamin (MAKRAM) bertujuan memuliakan umat Islam di Indonesia dengan jalan meningkatkan kesejahteraan. Demikian pernyataan Ketua Umum MAKRAM, Prof. Dr. H. Muh. Asdar, SE, M.Si, C.W.M dalam Dialog dan Silaturrahmi MAKRAM di Saoeng Cobek Tamalanrea Makassar, Sabtu (5/10/2024).

Makassar – maupa.id – Menurut Muh. Asdar, sekitar 84% penduduk miskin Indonesia adalah umat Islam. Oleh karena itu, MAKRAM berupaya untuk meningkatkan kemuliaan umat Islam dengan jalan meningkatkan kesejahteraan.

“Tangan yang di atas lebih mulia dari pada tangan yang di bawah. Tangan yang memberi lebih mulia dari pada tangan yang meminta,” jelas Asdar yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) ini.

Pakar peningkatan kesejahteraan masyarakat ini mengurai, kesejahteraan umat Islam, sebagimana telah dilakukan MAKRAM, dilakukan melalui penguatan bisnis, pendidikan dan peningkatan pemahaman agama Islam.

Salah satu, institusi pendidikan yang saat ini sedang dirintis MAKRAM adalah membangun politeknik teknologi.

“Politeknik ini diharapkan mampu memproduksi mobil bermesin listrik dan mesin biasa. Semoga ini dapat terwujud karena ada banyak pakar yang telah bergabung di MAKRAM, termasuk pakar dari BRIN,” jelas Prof. Asdar yang juga alumni Amerika Serikat.

Ketua Umum MAKRAM, Prof. Dr. H. Muh. Asdar, SE, M.Si, C.W.M. Dok: maupa.id
Ketua Umum MAKRAM, Prof. Dr. H. Muh. Asdar, SE, M.Si, C.W.M. Dok: maupa.id

Sementara itu, pada pengantar awal dialog, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah MAKRAM Sulawesi Selatan (MPW MAKRAM Sulsel), H. Ompo Tahir, SE, mengingatkan bahwa selain bidang bisnis, Umat Islam penting memahami dan mengamalkan Al Qur’an dengan baik.

Tampil pula sebagai pembicara dalam dialog ini; Ketua Umum Majelis Ulama Sulawesi Selatan (MUI Sulsel), Prof. Dr. KH. Najmuddin Abd. Safa, LC, M.A), dan Amir MPP Makram, Dr. KH. Hasan Basri Rahman.

Poin menarik dari MAKRAM, organisasi ini didirikan oleh para ulama dan akademisi yang berlatar organisasi keagaamaan Islam yang selama ini dianggap berbeda oleh masyarakat umum, seperti; tokoh dari Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, dan lainnya. Di dalam MAKRAM, para ulama, akademisi dan praktisi bergabung untuk bersama membangun umat Islam.

Lihat Juga:  Waspada! PETI di DAS Suso Luwu Terkesan Dibiarkan, Ancaman Banjir dan Pencemaran

Penulis: Syamsuddin Simmau

Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Foto: Dok. maupa.id

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER