Forum Lingkar Pena (FLP) Parepare Sukses Gelar TOWR ke-5

Training of Writing and Recruitment (TOWR) ke-5 FLP Parepare baru saja selesai digelar. Kegiatan pendidikan bagi anggota baru ini diadakan selama 3 hari, mulai 15–17 Mei 2025 dengan metode daring dan luring di Perpustakaan Daerah Parepare.

Parepare, Maupa.id – Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Parepare baru saja menyelesaikan kegiatan Training of Writing and Recruitment (TOWR) ke-5 dengan tema “Merawat Kata, Menyemai Makna”. Kegiatan ini berlangsung pada 15–16 Mei 2025 secara daring dan ditutup dengan sesi tatap muka pada 17 Mei 2025 bertempat di Dinas Perpustakaan Daerah Kota Parepare.

Penyelenggaraan TOWR ke-5 diadakan melalui kolaborasi antara FLP Parepare bersama dengan IPN Press IAIN Parepare yang nantinya akan menerbitkan buku sebagai keluaran kegiatan. Tak lupa dukungan dari Perpustakaan Daerah Parepare yang menjadi tuan rumah kegiatan. Kolaborasi ini memperkuat simpul kolaborasi antara komunitas literasi, penerbitan, dan institusi pemerintah sebagai upaya membangun tradisi menulis yang berkelanjutan.

Pemilihan Perpustakaan Daerah sebagai tempat kegiatan bukan tanpa alasan. Gedung ini selain sebagai simbol peradaban juga telah menjadi ruang publik yang mendorong semangat membaca, menulis, dan berdiskusi. Perpustakaan daerah dikenal aktif memfasilitasi komunitas, pelajar, dan penulis dengan menyediakan ruang kreatif, akses informasi, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan literasi.

Ketua FLP Parepare, Suhartina memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak perpustakaan. “Kami sangat berterimakasih kepada Kepala Dinas Perpustakaan Kota Parepare yang telah memfasilitasi peminjaman ruangan hingga kegiatan selesai. Ini bukan hanya sekadar peminjaman tempat, tapi juga bentuk nyata dukungan terhadap tumbuhnya ekosistem literasi di kota ini,” tuturnya.

Kegiatan daring sedang berlangsung. Dok; Azwar Radhif
Kegiatan daring sedang berlangsung. Dok; Panitia TOWR

Kegiatan ini mendatangkan tujuh pembicara inspiratif dari berbagai latar belakang. Dimulai dari Adibah L. Najmy (Ketua FLP Sulsel 2025–2027) yang membuka sesi dengan menekankan bahwa menulis adalah bentuk kesadaran sosial dan spiritual. “Menulis bukan sekadar mengisi ruang kosong di halaman, tetapi membentuk kesadaran melalui kata,” tegasnya. Kemudian, dilanjutkan oleh Andi Batara Al Isra (Ketua FLP Sulsel 2021–2023), beliau menambahkan bahwa kedalaman berpikir adalah fondasi dari tulisan yang bertahan. “Menulis adalah upaya membumikan pemikiran; jika hanya berhenti pada emosi, ia mudah usang,” ujar Batara.

Lihat Juga:  PP IMDI Sukses Gelar Wisata Literasi Moderasi di Basseang Pinrang

Muhammad Musmulyadi, Ketua FLP Makassar 2021–2023 yang juga seorang penulis diaspora menjadi pembicara ketiga. Ia mengajak peserta untuk konsisten menulis meskipun dalam kesunyian. “Menulis itu seperti azan dalam sunyi: kadang tak langsung disambut, tapi punya gema yang panjang,” tuturnya. Kemudian Ahmad Kohawan, pembina FLP Parepare, penulis sekaligus pengelola penerbit YBUM memotivasi peserta untuk berani memulai menulis. “Tulis dulu, sempurna nanti. Jangan menunggu semua siap untuk mulai berkarya,” tegasnya.

Turut pula menjadi pembicara, tiga narasumber dari FLP Parepare, yaitu Suhartina (Ketua FLP Parepare 2023–2025), Kurnia (Ketua FLP Parepare 2019–2023), dan Ida Ilmiah Mursidin (Koordinator Humas FLP Parepare) yang berbagi pengalaman menulis dari sudut pandang akademik, cerita anak, hingga artikel ilmiah populer. Ida Ilmiah Mursidin yang juga dosen IAIN Parepare mengajak peserta merenungi makna menulis sebagai bentuk ibadah. “Dalam tradisi Islam, menulis adalah warisan keilmuan yang tak lekang oleh waktu. Ketika pena digerakkan dengan niat yang lurus, maka setiap hurufnya dapat menjadi amal jariyah. Menulis bukan sekadar berkarya, tapi juga berdoa agar ilmu kita terus hidup meski suara kita telah hilang,” ungkapnya dengan reflektif.

Foto bersama Ketua FLP Parepare, Suhartina bersama peserta TOWR. Dok: Azwar Radhif
Foto bersama Ketua FLP Parepare, Suhartina bersama peserta TOWR. Dok: Panitia TOWR

Melalui kegiatan ini, Suhartina menegaskan upayanya untuk melanjutkan program. Dirinya menyampaikan bahwa pelatihan lanjutan akan disiapkan, khususnya untuk memperdalam keterampilan menulis puisi dan esai sebagai luaran kegiatan ini. “Kami berharap para peserta tidak berhenti pada pelatihan ini. Teruslah menulis, jadikan FLP sebagai ruang bertumbuh dan berbagi makna. Sebab literasi bukanlah tujuan akhir, melainkan jalan panjang yang kita tempuh bersama,” ucapnya.

Suksesnya kegiatan ini berkat dukungan dari berbagai pihak dan semangat kolaboratif menjadikan TOWR ke-5 salah satu tonggak penting dalam memperkuat gerakan literasi di Parepare. Melalui semangat “Berbakti, Berkarya, Berarti,” FLP Parepare terus berkomitmen menjadi rumah bagi para penulis muda yang ingin tumbuh, berbagi, dan mengabdi melalui kata.

Lihat Juga:  Mengenal Kombucha, Minuman Herbal Kaya Manfaat dan Menyegarkan di Gudmud Coffee Roastery

Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

BERITA POPULER