Pinrang, – Maupa.id – Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Darud Da’wah wal Irsyad (PP IMDI) baru saja selesai menggelar kegiatan Wisata Literasi Moderasi di Bukit Sarong, Desa Basseang, Kecamatan Lembang, Pinrang pada Jumat-Sabtu 2-4 april kemarin.
Terdapat beberapa rangkaian acara selama kegiatan berlangsung, diantaranya ngaji fiqh lingkungan hidup, diskusi relasi agama dan budaya, pentas seni, pertunjukkan budaya, serta pameran. Selain itu, diadakan pula penandatanganan perjanjian kerja sama dalam hal pembinaan literasi moderasi untuk masyarakat setempat, dan peresmian perpustakaan sebagai pusat kegiatan kerja sama tersebut. Sebagaimana disampaikan Lukman selaku ketua panitia, “Alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan,” Ujar Lukman.
Ketua Umum PP IMDI, Hery Syahrullah mengatakan tujuan utama kegiatan tersebut diselenggarakan adalah menetapkan Basseang sebagai sampel desa binaan dalam rangka menguatkan akar pemahaman literasi moderasi di lingkungan masyarakat.
PP IMDI mendirikan perpustakaan di area tersebut sebagai pusat gerakan literasi. “Kami juga menggandeng komunitas literasi yang ada di Basseang untuk bekerja sama menghidupkan perpustakaan yang telah diresmikan,” tutur Hery.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengawal Basseang menjadi desa wisata adat. Sebab, secara historis dan praktis, Basseang memiliki kekayaan khazanah budaya yang patut dilestarikan dan didokumentasikan dengan baik. “Kegiatan ini menjadi penanda bahwa pengawalan menuju hal tersebut mulai dilakukan,” lanjut ketua IMDI.
Wisata literasi juga dihadiri Perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Herry Rachmat Widjaja. Dalam sambutannya Herry memberi apresiasi yang besar.Menurutnya, kegiatan tersebut menginspirasi anak muda untuk berkarya dan berkreasi memajukan daerah. Apalagi, mengolaborasikan aspek wisata, literasi, dan moderasi dalam satu kesatuan.”Alhamdulillah, sukses kegiatan ini,” ucap Herry.
Herry menegaskan, pihaknya siap memberikan dukungan dan kolaborasi dalam rangka menyambut niat baik IMDI untuk menjadikan Basseang sebagai desa wisata adat. “Silakan ajukan surat ke kami untuk support pengembangam SDM dan penataan desa wisata,” jelas Herry.

Stafsus Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin Yapid turut memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas adanya kegiatan tersebut. Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh IMDI adalah bukti nyata kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakat yang ada di akar rumput, khususnya di Desa Basseang.
Menurutnya, Basseang adalah potret masyarakat adat di Indonesia yang senantiasa memelihara keharmonisan hubungan antara agama dan budaya. Potensi ini mesti terus-menerus dijaga dan dikuatkan. “Kegiatan Wisata Literasi Moderasi ini menjadi salah satu cara untuk menguatkan hal tersebut,” pungkas Bunyamin.
Kegiatan tersebut dirangkaikan peresmian area Bukit Sarong Basseang menuju wisata adat. Ada juga penyerahan donasi buku dari Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Kiyai Hannani dan pemberian souvenir literasi dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Pinrang.
Hadir dalam kegiatan, Ketua Lembaga Pendidikan DDI, Dr. Mardiyah, Direktur LP2M IAIN Parepare Haramain, Asisten II Pemkab Pinrang H. Abd. Rahman Mahmud, Kepala Dispaspor Pinrang Andi Suyuti, Ketua Adat Basseang Puang Sitti Hajrah, Tokoh Masyarakat Basseang Edy SM, dan seluruh elemen masyarakat lainnya. Kegiatan ini bekerja sama dengan organisasi dan komunitas pemuda yang ada di Desa Basseang.
Penulis: Azwar Radhif
Editor: Muhammad Fauzy Ramadhan